Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Untuk Sang Selasaku

Hatimu sungguh pekat Sampai aku tak bisa membuat sekat Padahal bertemu denganmu singkat Tapi aku sudah terpikat Pada tatapanmu yang kuat Aku takut kau hilang cepat Sebab perasaanmu padaku tak lebat Ah bisa-bisa aku lompat Dari gedung bertingkat Haha tapi aku tak bertekat Hanya karna cintaku tak tepat Selamat tinggal sayangku hebat Aku lelah untuk menetap Pada rasa yang tak pernah terjawab

Kau Harus Ingat [2]

Ialah selasa pertama yang ku sebut dirimu. Saat mata yang enggan melihat kedepan Tapi hati masih merasakan Ah.. ternyata rinduku semakin mendalam Bahwa dirimu benarlah alasan Tiba-tiba kau pun datang Bersama senyuman yang aku inginkan Dadaku cukup berguncang Dengan perasaan yang tak kau hiraukan Selalu saja memang Kau masih enggan Tak menghiraukan rasa yang ku berikan Tapi aku tetaplah sayang

Kau Harus Ingat [1]

Semua hal yang akan aku ceritakan berawal dari sini, berawal pada hari ini, di detik ini. Untuk pertama kalinya perasaanku tak terkendali. Aku cukup kuwalahan untuk menahannya. Tak pernah aku mencinta, memberikan hatiku, melambungkan imajinasi liarku sebanyak ini. Hanya padamu.. Benar hanya padamu.. Akan ku ingat tanggal, bulan, tahun ini.. Karna sosok dirimu yang ku sebut Sang Selasa. Aku masih ingat jelas saat itu kau menggenggam tanganku lalu mengajukan ke keningku. Tapi saat itu tanganku menolak, karna aku cukup tersentuh dibuatmu. Jujur memang perasaan ini bukan pertama muncul saat itu, tapi beberapa kesan sebelum itu yang ku tak mengerti tepatnya kapan. Tapi di tanggal ini perasaan tersebut semakin tumbuh dengan hebat dan cukup lebat. Akan ku ingat.. Tatapan matamu tajam. Tatapan matamu kuat, dan aku terpikat. Aku selalu meminta maaf kepada Tuhan agar mengampuni jika cinta ku yang berawal dari tatap ini salah. Aku selalu meminta ampun jikalau Tuhan marah. Akan...