Kau Harus Ingat [1]
Semua hal yang akan aku ceritakan berawal dari sini, berawal pada hari ini, di detik ini.
Untuk pertama kalinya perasaanku tak terkendali.
Aku cukup kuwalahan untuk menahannya.
Tak pernah aku mencinta, memberikan hatiku, melambungkan imajinasi liarku sebanyak ini.
Hanya padamu..
Benar hanya padamu..
Akan ku ingat tanggal, bulan, tahun ini..
Karna sosok dirimu yang ku sebut Sang Selasa.
Aku masih ingat jelas saat itu kau menggenggam tanganku lalu mengajukan ke keningku.
Tapi saat itu tanganku menolak, karna aku cukup tersentuh dibuatmu.
Jujur memang perasaan ini bukan pertama muncul saat itu, tapi beberapa kesan sebelum itu yang ku tak mengerti tepatnya kapan.
Tapi di tanggal ini perasaan tersebut semakin tumbuh dengan hebat dan cukup lebat.
Akan ku ingat..
Tatapan matamu tajam.
Tatapan matamu kuat, dan aku terpikat.
Aku selalu meminta maaf kepada Tuhan agar mengampuni jika cinta ku yang berawal dari tatap ini salah.
Aku selalu meminta ampun jikalau Tuhan marah.
Akan ku ingat..
Senyumnya teduh.
Hatiku yang saat itu memendung mulai bersemi kembali.
Perasaanku yang mulai hambar dan tawar kini mekar.
Senyumnya mudah menarik lekukan pipiku dan bibirku pun tersenyum karenamu.
Untuk pertama kalinya perasaanku tak terkendali.
Aku cukup kuwalahan untuk menahannya.
Tak pernah aku mencinta, memberikan hatiku, melambungkan imajinasi liarku sebanyak ini.
Hanya padamu..
Benar hanya padamu..
Akan ku ingat tanggal, bulan, tahun ini..
Karna sosok dirimu yang ku sebut Sang Selasa.
Aku masih ingat jelas saat itu kau menggenggam tanganku lalu mengajukan ke keningku.
Tapi saat itu tanganku menolak, karna aku cukup tersentuh dibuatmu.
Jujur memang perasaan ini bukan pertama muncul saat itu, tapi beberapa kesan sebelum itu yang ku tak mengerti tepatnya kapan.
Tapi di tanggal ini perasaan tersebut semakin tumbuh dengan hebat dan cukup lebat.
Akan ku ingat..
Tatapan matamu tajam.
Tatapan matamu kuat, dan aku terpikat.
Aku selalu meminta maaf kepada Tuhan agar mengampuni jika cinta ku yang berawal dari tatap ini salah.
Aku selalu meminta ampun jikalau Tuhan marah.
Akan ku ingat..
Senyumnya teduh.
Hatiku yang saat itu memendung mulai bersemi kembali.
Perasaanku yang mulai hambar dan tawar kini mekar.
Senyumnya mudah menarik lekukan pipiku dan bibirku pun tersenyum karenamu.
Wahhh bagus sekali
BalasHapus